Minggu, 29 Mei 2016

Road to China

Road to china

Hallo Blog Lovers!!!!

Assalamu alaikum blog lovers, alhamdulillah saya kembali bisa menulis kembali untuk kedua kalinya. Tulisan saya kali ini akan membahas mengenai perjalanan saya ke negeri tirai bambu agustus 2012. Baru sempet nulis sekarang.
Ini semua berawal dari nonton film karate kids yang dibintangi oleh jackie chan. Film ini membuat saya sangat ingin pergi ke negeri tirai bambu tersebut. Karena motivasi yang cukup kuat, hampir setiap pagi sebelum berangkat kerja saya selalu melihat film - film yang memperlihatkan keindahan negara dengan mayoritas bermata sipit tersebut. Kebetulan kantor saya saat itu sedang memberikan reward bagi yang berhasil menembus target yaitu jalan jalan ke shanghai china. Semakin meningkat motivasi saya dengan adanya jalan menuju kesana dengan cara gratis hanya saja perlu kerja keras untuk bisa mendapatkan reward tersebut. Sekedar info, tempat saya kerja saat itu adalah perusahaan investment yang menawarkan jasa investasi di bidang trading gold. Dengan syarat selama 1 semester bisa mendapatkan investment capital senilai $150,000,- dengan 6 client.
Mengingat saya punya keinginan untuk pergi ke china, saya sangat antusias untuk bisa mengejar reward tersebut. Persis pada bulan mei 2012 ternyata pencapaian saya saat ini baru mencapai $70,000,- dan 3 client. Ini merupakan suatu yang sangat berat, hanya saja karena keinginan saya lebih kuat dibanding dengan targetnya, sehingga saya bisa mencapai target tersebut. Alhamdulillah persis di bulan juni 2016 saya berhasil mencapai angka $150,000,- dan 7 client. Luar biasa, kebahagiaan yang tak terkira. Saya sangat bergembira menyambut pencapaian saya kala itu. Pengumuman dari kantor akhirnya keuar. Ternyata perwakilan dari cabang kantor kami hanya 2 orang yaitu saya dan teman saya satu team dia adalah pak indra.
Bersama Manager dan Pak Indra


Ini adalah malam hari sebelum keberangkatan ke bandara soekarno hatta. Kebetulan pesawat kami terbang jam 12 malam dengan garuda. Suatu hal yang membuat saya cukup deg – degan karena ini adalah pengalaman pertama saya keluar negeri. kami diantar oleh sopir kantor menuju bandara international soekarno hatta. Semua perwakilan berkumpul di bandara soekarno hatta. Sekali lagi saya sangat bahagia tidak menyangka apa yang saya impikan akhirnya terealisasi. Luar biasa allah maha mendengar doa hambanya.
Saya berkumpul di terminal 2 keberangkatan international. Beberapa perwakilan dari kantor cabang saling tidak mengenal. Jadilah kami saling mengenal dan bercerita mengenai pengalaman di kantor cabang masing – masing. Ada dari palembang, malang, lampung, surabaya, makassar, jakarta, medan dan juga dari jogja.

Menunggu di Bandara Terminal 2
                                                                                                              
Akhirnya terdengar suara dari announcer bahwa pesawat kami akan segera datang, kami pun di minta untuk bersiap – siap menuju gate keberangkatan. Lagi – lagi saya kembali deg – degan. Setelah semua siap, kami keluar gate dan menuju mobil yang mengantar kami menuju pesawat yang siap berangkat menuju China.
Sebelum berangkat


Akhirnya masuk juga di dalam pesawat dan duduk di kursi yang sudah disediakan untuk saya. Masyaaallah saya sangat seneng bisa duduk di pesawat garuda. Ternyata pejalanan ke china cukup lama yakni 7 jam. Perjalanan kali ini tidak ada transit kemana – mana jadi pesawat langusng menuju shanghai podong airpoport. Karana malam sudah larut, daripada bengong gak jelas saya pun mending tidur dengan harapan ketika bangun bisa melihat langit negara orang yang mayoritas matanya sipit ini. Pesawat terbang tepat jam 12 malam. Sebelum tidur saya membaca doa dengan harapan semoga selamat sampai tujuan.
Karena ini merupakan pengalaman saya naik pesawat keluar negeri kembali saya tidak tahu kalau di pesawat perjalana keluar negeri akan dilayani beberapa kali hidangan makanan. Otomatis tidur saya terganggu oleh pramugrari, untung aja cantik dan menarik, hehehe. Jadilah tidur kami gak nyenyak Cuma tidur2 merem melek doang.
Gak terasa perjalanan sudah hampir sampai, saya membuka mata dan melihat jendela langit sudah mulai cerah. Jam menunjukkan pukul 7 pagi. Subahanallah, gak terasa air mata mengalir sendiri tanpa perintah saking seneng nya. Ternyata bener yah orang seneng juga bisa nangis, Hehe. Kita tiba di bandra pudong shanghai tepat pukul 7 pagi.
Kondisi Bandara yang Sepi 
                                                                                                                                       

Ketika masuk bandara terlihat bandara yang sunyi dan bersih. Munkgin karena masih pagi kali yah.

Bersama Dua Maut
Setelah selesai urusan imigrasi kami kemudian di jemput oleh mini bus. Kendaraan ini yang menemani kami selama 4 hari di negeri tirai bambu. Kami di pandu oleh pemandu lokal yang lancar berbahasa indonesia, dia adalah cing cing (nama panggilan). Dia ternyata sudah sering jadi pemandu orang orang indonesia. Di dalam mini bus cing cing sangat aktif ngomong, padahal kita semua ngantuk karena gak bisa tidur di dalam pesawat. Mini bus membawa kita ke sebuah restoran sebagai tempat pemberhentian pertama untuk sarapan. Di restoran ini, saya gak bisa makan sembarangan karena ada beberapa jenis yang dilarang oleh agama saya. Tapi hampir rata – rata semua makanan disana saya gak bisa makan, mungkin karena lidah saya belum terbiasa dengan bumbu yang digunakannoleh chef. Akhirnya saya hanya minum jus jeruk dan saya order makanan yang simpel banget yaitu telor ceplok. Hehehe, makan di restoran mesennya Cuma telor ceplok doang.  Ya mau gimana lagi daripada saya muntah maksain makanan yang belum bisa saya makan.

Restoran Pertama
Setelah selesai kami melanjutkan perjalanan menuju tempat pertama untuk di kunjungi yaitu di pusat kota shanghai yaitu kawasan sungai yang besar sekali. Semua sudah masuk mini bus dan pak sopir pun melanjutkan perjalananya. Selama di jalan lagi lagi cing cing berisik banget. Dia di suruh nyanyi ama kawan kawan. Dan lucu nya dia itu gak gengsian, di suruh nyanyi dangdut aja bisa. Luar biasa cing cing.
Perjalanan selanjutnya adalah ke pusat kota shanghai, nanjing road. Ini merupakan kawasan kota yang menampilkan beberapa gedung peninggalan penjajahan bangsa eropa. Persis di depan gedung – gedung tua tersebut nampak sugai yang besar sekali terdapat juga kapal kapal pengangkut batubara, kapal pesiar dan lainnya. Terdapat juga patung banteng yang menjadi ikon sungai ini. Pemandangan yang menarik dan membuat mata betah untuk terus memadangnya. Subahanallah!!!!!
Patung Banteng Ikon Sungai Huangpo



The best View I Think
Saya pikir cerita untuk road to china cukup sampai sekian dulu. Nanti akan saya lanjutkan lagi kalau sudah niat nulis lagi.
Saya berniat ingin menulis lagi dan lagi.
Sekali lagi buat para senior blogger, mohon bimbingannya, komenatarnya, kritik dan sarannya serta supportnya.
Terima kasih